Bro, kapan update blog?

o : bro, kapan update blog..

t : ntar bro, gak ada ide..

o : oh

di lain hari

o : bro, udah ada ide? kapan update blog..?

t : duh bro, gak ada waktu..

o : hmm

beberapa bulan kemudian

o : bro, udah berapa bulan nih, masa blognya polosan aja? :v
t : ha? blog ya? kayaknya kemarin udah dimakan rayap deh bro.. 😛
o : #oek

the end

Hari Guru

Terima Kasihku Ku Ucapkan
Pada Guruku Yang Tulus
Ilmu Yang Berguna Slalu Dilimpahkan
Untuk Bekalku Nanti

Setiap Hariku Dibimbingnya
Agar Tumbuhlah Bakatku
Kan Ku Ingat Slalu Nasihat Guruku
Terima Kasihku Guruku

wih, itu tadi siapa ya yang nyanyi? 😀
ah, lupakan..

tanggal 25 November ya? baca lagi #HariGuru

Gagal Maning Gagal Maning

wah wah wah..

saya dengar blog ecek-ecek saya ini sudah lumutan.. lama gak diisi dengan coretan..

goresan terakhir Sejarah Masjid Agung Ngawi udah hampir dua bulan lalu, itu pun hasil copas dari file Takmir Masjid Agung yang dulu pernah saya ketik.. ternyata pas saya search di google, belum pernah ada yang buat artikel tentang masjid agung ngawi ini, jadi saya post aja, lumayan buat penghuni blog yang kering kerontang ini.. 😀 Baca lebih lanjut

Sejarah Masjid Agung Baitur Rahman Ngawi

SEJARAH SINGKAT MASJID AGUNG

BAITUR-RAHMAN

NGAWI

5353625345_c319f09146_z

I.         Masjid Agung Baitu-rahman Kabupaten Ngawi didirikan oleh Bupati Ngawi, Raden Mas Tumenggung Brotodiningrat (Bupati ke-6); pada hari Selasa Kliwon tanggal 25 Nopember 1879 M atau tanggal 10 Besar Tahun Be atau tanggal 10 Dzulhijjah 1296 H. Tetapi saat itu masjid belum diberi nama, hanya orang-orang menyebut “Masjid Gedhe”. Data-data tersebut bersumber dari adanya sebuah prasasti yang terukir dalam tulisan huruf Arab berbahasa Jawa dan Bahasa Arab pada papan kayu jati yang tebal berukuran panjang 238 cm dan lebar 60 cm, terpampang di atas pintu masuk dari ruang serambi ke ruang induk, menghadap ke timur. Tulisan yang berbahasa Jawa berbunyi “Ingkang yasa Masjid Kanjeng Brotodiningrat”. (Yang membuat masjid Kanjeng Brotodiningrat) terusin aah..

Allah Tidak Pernah Tidur

Dikisahkan oleh Ibnu Abbas, suatu waktu, orang-orang Bani Israil bertanya kepada Nabi Musa a.s., “Wahai Musa, apakah Tuhanmu tidur?” Mendengar pertanyaan itu, Nabi Musa a.s. gusar dan menjawab, “Takutlah kalian kepada Allah. Sungguh, pertanyaan kalian tidak layak dilontarkan.”

Tak lama berselang Allah berseru kepada Nabi Musa a.s., “Wahai Musa, mereka bertanya apakah Aku tidur? ah jadi penasaran..

Lidah dan Hati

Bapak. Beliau orang pertama yang memenuhi ingatanku. Sepanjang jalan kurenung-renungkan wejangan yang beliau titipkan lewat cerita-cerita penggugah. Tiba-tiba aku teringat nasihat soal lidah dan hati.

Waktu itu, hujan memerangkap kami di teras langgar.

Bapak bersandar di tiang kayu, aku di dinding di dekat pintu. Hanya kami. Kemudian, Bapak memecah kebisuan dengan kisah seorang pekerja, dahulu kala, di Habasyah. Aku bertanya di mana letak negeri Habasyah itu, tapi Bapak menggeleng. “Hanya itu keterangan yang ada dalam kitab yang ditulis Ibnu Katsir,” jawab Bapak. Aku berhenti bertanya dan berniat menanyakan letak negeri Habasyah itu kepada Arif yang paham Ilmu Bumi.

Bapak meneruskan kisahnya. lanjutannya apa ya?

DILARANG MEMOTRET MEMAKAI SANDAL :D

Setiba di Kantor Wali Kota, di ruang aula yang amat lapang, orang-orang sedang ramai. Acara belum dimulai. Aku bersandar di tembok sambil menikmati kegaduhan. Sebagai orang baru, aku belum banyak mengenal pahlawan dari media lain. Kalaupun ada, paling satu atau dua orang. Itu pun wartawan yang kerap meliput di daerah, bukan di kantor pemerintahan. Jadilah aku seperti semut merah yang tersesat di sarang rangrang. Asing. Hanya menikmati orang-orang yang sibuk bergerombol dan bersenda gurau. Pada saat itulah aku memutuskan untuk duduk di kursi paling belakang. Namun, setiba di kursi yang dituju, ada sesuatu yang menyita perhatianku: sandal apa sepatu?

Dongeng Si Palui dari Berau

Image

Kisah itu bermula dari sepasang suami-istri dengan dua orang anak lelaki, Si Palui dan Si Ngungu. Seperti anak-anak yang lain, Palui dan Ngungu tumbuh dengan normal. Tubuh mereka sehat, tenaga mereka kuat. Namun daya tangkap dan daya tanggap otak mereka sangat lemah. Orang-orang di Kampung Bedungun, Berau, menamai dua anak itu Sepasang Anak Dungu. Si Palui dan Si Ngungu tak menghiraukan olok-olokan atau risakan anak-anak sepantaran mereka, justru malah dikiranya mereka sedang dielu-elukan. Namun, lambat laun, mereka mulai dijauhi. Bila mereka datang, anak-anak yang lain langsung menghindar.

Alhasil, mereka lebih banyak bermain berdua. Atau, membantu orangtua mereka bekerja di ladang. Walaupun kedua orangtua mereka merasa malu. Namun, sepasang suami-istri itu tetap mencintai dan mengasihi anak-anak mereka. Suatu ketika, sang Ayah menyuruh Si Palui dan Si Ngungu memeriksa bubu di sungai. sedungu apa sih?

Aku Sing Mbiyen Dudu Aku Saiki Tegar Versi Jowo

aku sing mbiyen dudu aku saiki
mbiyen ditendag saiki’ne  disayang
mbiyen mbiyen mbiyen aku rekoso
saiki awakku dadi mulyo
 
Cita-citaku pengen dadi wong sugih
mbiyen’ne susah saiki alhamdulillah
Matura marang Sing Kuasa
Maringi dalan kanggoku kabeh
 
uripku mbiyen aku iki pengamen
muleh bengi mesti nggowo duit recehan
Nggowo cita-cita paling muliyo
Ngewangi keluarga ning omah
 
sekolah mbiyen ku gak nduwe biaya
kepeksa aku kudu golek nafkah
nangingo aku ora pedot asa
Mesti Sing Kuasa maringi dalan-Ne
 
uripku mbiyen aku iki pengamen
muleh bengi mesti nggowo duit recehan
Nggowo cita-cita paling muliyo
Matur suwun iso mlebu rekaman
 
hehehe
sekelebat kreasi saya,,
just for fun.. 😀
semoga terhibur
#oek
@TikaWhy17

Unas??? It’s Not The End Of The World, Guys!!!!

Image

Horeee, Ujian Nasional SMA/SMK/MA/MAK Sederajat udah selesai!!!

Ada yang sudah plong, ada juga yang malah tambah tegang karena nunggu pengumuman.. Meskipun juga banyak yang malah belum mulai ujian sama sekali dengan berbagai alasan. Soalnya belum sampai lah, ketuker lah, harus fotokopi dulu lah, dan masih banyak lagi pastinya masalah yang harus dihadapi demi mengerjakan beberapa butir soal.. Baca lebih lanjut